Publik akhir-akhir ini sedang ramai membicarakan seputar NKRI bersyariah. Pada kesempatan yang lalu tanggal 17 Januari 2018 Ketua Lazim PPP M. Romahurmuziy atau yang kerap disapa Rommy memperkenalkan pada sebuah peluang bahwa memperjuangkan Undang-undang bersyariah ialah wujud bentuk nyata dari adanya politisi Islam di pemerintahan. Bukan hanya dengan berteriak takbir saja sudah dianggap sebagai membela Islam.
Beliau memaparkan jangan hanya berteriak dengan kata Allahuakbar saja sudah menganggap memperjuangkan Islam. Jangan memandang seseorang dari penampilan, namun dari bukti nyata untuk kepentingan umat Islam seru Rommy dalam keterangannya. Rommy menerangkan bahwa umat Islam semestinya memperjuangkan aspirasi serta Undang-Undang pada trek politik, sebab dengan jalan politiklah, umat muslim dapat memperjuangkan UU Bersyariah sebagai wujud dari upaya menjadikan cita-cita dari NKRI Bersyariah. UU Bersyariah ini yaitu cita-cita serta kenyataan yang dibolehkan oleh konstitusi Indonesia. Tapi, kalau tidak bisa diperjuangkan di tingkat DPR RI, dapat juga diperjuangkan di tingkat tempat seperti provinsi atau kabupaten/kota. Berdasarkan Rommy lagi, gerakan https://www.facebook.com/DennyJAWorld/posts/1919263768169763 bersyariah ini bukan untuk menghasilkan sebuah khilafah baru melainkan dalam rangka sebagai apa yang dimintakan oleh umat muslim sebagai mayoritas untuk diundangkan. UU Perkawinan, UU Pengadilan Agama, UU Pelarangan Praktik Monopoli dan masih banyak lagi yakni perwujudan dari UU Bersyariah yang sudah diresmikan di Indonesia. Sehingga jangan mengistilahkan bahwa UU Bersyariah ini yaitu langkah untuk mendirikan negara baru. Ketua Awam PPP ini membeberkan juga bahwa pengorbanan UU bernuansa syariah ini sudah ada semenjak tahun 1973. Pun pada masa Orde Baru dikala pemerintah betul-betul alergi kepada syariah PPP sudah memperjuangkan UU bersyariah ini. UU Bersyariah ini kembali populer imbas dari Tulisan yang ditulis oleh Denny JA, artikel yang berisi perihal kontestasi antara NKRI Bersyariah ataukah ruang publik yang manusiawi memang sempat menjadi bahasan yang cukup menarik di ranah politik. Banyak yang sepakat, ada juga yang agak menjurus ke kontra karena negara Indonesia riilnya sudah mewadahi religiusitas warga negara di dalam tatanan Pancasila.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
August 2019
Categories |